Friday, June 12, 2015

dampak positif dan negatif berpacaran


 •RelatedFiled Under   Arifin mengatakan adanya dampak positif maupun negatif dari pacaran bagi remaja,seperti:

 1. Prestasi Sekolah Bisa meningkat atau menurun.
      Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mereka.

2. Pergaulan Sosial Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit.
      Pergaulan tambah meluas, jika pola interaksi dalam peran hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya(saudara, teman, keluarga, dan lain-lain).Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain (tidak  boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku).

3. Mengisi Waktu Luang Bisa tambah bervariatif atau justru malah terbatas.
      Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif (ngobrol, nonton, makan, dan sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran di isi dengan hal-hal seperti olah raga bersama, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.

4. Keterkaitan Pacaran dengan Seks, pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan nyaman.
     Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umumnya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan kemesraan yang berlebihan.

5. Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang di duga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan ini.
     Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitmen yang jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika tidak mampu mengatasi masalahnya.

6. Kebebasan Pribadi Berkurang.
      Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi lebihterbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar.

7. Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindung.

     Hubungan emosional (saling mengasihi, menyayangi, dan menghormati) yang terbentuk ke dalam pacaran dapat menimbulkan perasaan aman, nyaman,dan terlindungi. Perasaan seperti ini dalam kadar tertentu dapat membuat seseorang menjadi bahagia, menikmati hidup, dan menjadi situasi yang kondusif baginya melakukan DAMPAK NEGATIF PACARAN BAGI PELAJAR.

DAMPAK NEGATIF PACARAN BAGI PELAJAR 

1. Melemahkan Iman Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada kekasihnya di atas rasa cinta kepada Sang Pencipta.
     Tak perlu mengelak ataupun mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa dibuktikan dengan kualitas ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang menurun setelah mengalami jatuh cinta, itu artinya porsi kecintaannya kepada Allah berkurang. Ia jadi jarang ke Masjid,
 
 jarang membaca Al Quran, meninggalkan shalat sunnah, bahkan beberapa hafalannya hilang,serta banyak ibadah lain yang terlewatkan.

2. ‘melatih’ kemunafikan
Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha agar pasangannya yakin bahwa ialah yang terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu. Ia akan menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya. Adapun hal-hal yang buruk sebagian besar ia sembunyikan. Sebagian orang ada yang sengaja menunjukkan beberapa keburukannya kepada kekasihnya sekedar untuk meraih simpati, mencari kesamaan, mendapatkan pemakluman, atau sebagai bumbu-bumbu romantisme belaka. Namun tidak jarang orang yang berpacaran mengatakan sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.

3. Menjadikan panjang angan-angan.
    Orang yang sedang jatuh cinta, pacaran sering kali teringat dengan orang yang dicintainya itu. Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai setiap waktu tentang apa yang akan dilakukan nanti saat bertemu, tentang apa yang akan diberikan saat itu, tentang kata-kata yang akan diucapkan sebagai bumbu, dan masih banyak lagi. Padahal ummat Islam dilarang berpanjang angan-angan.

4. Mengurangi produktivitas Jika tidak pacaran
     seorang siswa tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang lebih produktif: misal membuat karya seni, menulis artikel, cerpen, puisi, karya tulis, mengerjakan PR, atau yang lainnya. Namun sering kali produktivitasnya turun lantaran ia berpacaran.

5. Menjadikan hidup boros, orang yang pacaran akan selalu              berkorban untuk pacarnya.
     Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang: membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa,mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya.

6. Akan melemahkan daya kretaifitas dan menyulitkan konsentrasi, karena pikiran mereka hanya tertuju kepada pacarnya

7. Akan menyebabkan terlambatnya studi.
     Banyak fakta yang menyebutkan bahwa menurunnya persentase kelulusan para pelajar adalah akibat pacaran, mereka jarang belajar, karena jalan-jalan terus dengan pacarnya, tidak pernah beli buku (karena uangnya habis untuk berenang-senang).

8. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena rebutan pacar.

9. Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah, karena masing-masing ingat dengan pacarnya yang lama, dan selalu membanding-bandingkan antara suami/ istrinya yang syah dengan pacarnya yang lama.

Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinya, menyembunyikan rasa cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati syahid.”Sungguh sangat beruntung orang yang mencintai dengan kesucian diri dan berlindung dari godaan syatan yang terkutuk. Tentunya orang yang menjaga cintanya yang suci hingga ia meninggal dunia. Rasullulah SAW juga berpesan: “Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja,

karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai (H.R. Bukhari, AbuDaud, Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)Kedewasaan kita dalam berpacaran bisa dilihat dari kesiapan untuk bertanggung jawab. Ini dapat dilihat dari kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan peran, membagi waktu, perhatian, dan tanggung jawab antara belajar, pekerjaan rumah, dan pacaran. Kesiapan untuk berbagi dengan orang lain, menghadapi permasalahan pacaran, dan tetap bisa mengendalikan diri dan memenuhi nilai-nilai yang dianut dalam berhubungan dengan lawan jenis.
 


 


 


Test Footer 2